Bagaimana Membangun Startups: Belajar dari Pakar - Tech, Bio & Startups News

Jumat, 14 Oktober 2022

Bagaimana Membangun Startups: Belajar dari Pakar

 

Build Startups

“I think it is possible for ordinary people to choose to be extraordinary.” – Elon Musk, Founder SpaceX.

 

Perusahaan rintisan atau yang trend dengan sebutan Startup mulai berdiri di tanah air. Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah Startup tanah air menempati peringkat ke-5 di dunia di bawah Amerika Serikat (46, 6 ribu), India (6,2 ribu), Inggris (4,9 ribu), Kanada (2, 5ribu), dan Indonesia (2,1 ribu).

 

Setelah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, sekarang Indonesia memiliki empat unicorn baru yakni J&T Express, Online Pajak, Ajaib, dan Xendit.

 

Era disrupsi hadir ditandai dengan semakin mudahnya semua orang diseluruh dunia memiliki smartphone atau tools mobile. “seorang pengguna telepon pintar umumnya meihat telepon mereka sekitar 150 kali setiap hari, “ ucap Berkowski. Momen ini ditangkap oleh semua orang, tanpa terkecuali anak-anak muda untuk menghasilkan sebuah aplikasi brilliant.

 

Anak-anak mudah di tanah air mulai melirik untuk membangun startup, apalagi didukung oleh pemerintah. Sepertinya mereka ingin mengikuti jejak para founder statup Unicorn di atas serta memanfaatkan era disruption. Bagaimana mendirikan perusahaan rintisan? Bagaimana harus memulai?

 

Startup didefinisikan sebagai perusahaan rintisan yang dibangun untuk mengembangkan produk atau layanan yang inovatif atau unik, kemudian membawanya ke pengguna atau pasar.

 

Ciri-Ciri Startups

 

Ciri-ciri startups yang sering kali nampak diantaranya:

 

Pertama, didirikan oleh segelintir orang. Facebook didirikan pada tahun 2004 oleh para siswa Harvard College, Mark Zuckerberg, Eduardo Severin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes.  Spotivy, perusahaan teknologi penyedia layanan streaming audio dan media didirikan oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon.

 

Kedua, Bergerak di bidang teknologi. Hampir semua statup bergerak dalam bidnag teknologi, meskipun beberapa tidak. Bentuk teknologi mayoritas dalam bentup aps (aplikasi). Kopi Kenangan bukan startups teknologi, namun memanfaatkan media teknologi untuk promosi.

 

Ketiga, berawal dari tempat sederhana. Amazon didirikan oleh Jeff Bezoss dari Garasi di Bellevue. Begitupun juga dengan Google, dan Bukalapak.  Page dan Brin (duo pendiri Google) membagun perusahaan dari garasi, sebelum akhirnya mereka memiliki kantor megah, Googleplex.

 

Keempat, jumlah SDM dan pendanaan terbatas. Perusahaan rintisan biasanya memiliki SDM awal sangat terbatas. Candaannya, sang founder bukan CEO (Chief Exceutive Operation), namun CEO (Chief Evertyng Officer). Sang founder merangkap segala hal. Perusahaan juga tidak memiliki modal. Para founder patungan. Baru setelah berkembeng mereka mencari investor, venture capital.

 

Membangun Statups

 

Kami akan mengulas bagaimana membangun sebuah Startup dari berbagai sumber, seperti Dilon Kivo, founder dan CEO Kivo Media Group, Y Combinator, dan lain-lain. Berikut kami paparkan:

 

01#. Memecahkan Masalah

Langkah pertama memulai bisnis adala merancang masalah bersama, menciptakan kenyaman atau menemukan sesuatu yang hilang dalam pengguna (masyarakat). Mereka mencuahkan seluruh waktu, energi dan gairah untuk penemuan atau inovasi

 

02#. Melakukan Validasi

Menemukan validasi merupakan langkah penting dalam membangun startup. Tujuan bisnis untuk memecahkan masalah atau mengisi kebutuhan. Untuk itu Anda harus melakukan validasi produk atau layanan.

 

03#. Putuskan Bagaimana Anda akan Mendanai Bisnis Anda

Selain fokus pada pengembangan, Anda juga harus memikirkan pemasaran, membangun bisnis, serta mencari sumber pendanaan. Sumber pendanaan Startup sumbernya banyak: patungan, angel investor, venture capital atau dari crowd funding. Jeff Bezos meruapakan salah satu angel investor awal Google. Co founder PayPal, Peter Thiel adalah investor awal Meta (facebook).

 

Tahapan Pendanaan Startups:

 

  • Pre Seed atau Bootstrap
  • Seed Funding
  • Pendanaan Seri A
  • Pendanaan Seri B
  • Pendanaan Seri C-D
  • IPO

 

04#. Menciptakan Hubungan dengan Pelanggan

Setelah meluncurkan perusahaan, mempromosikan, kemudian Anda hars membangun bisnis yang sukses melalui meningkatkan loyalitas dan kebahagiaan pelanggan. Salah satunya melalui kegiatan mencari umpan balik.

 

05#. Jadilah fleksibel

Seorag founde rharus menerima kritikan dengan ramah. Sangat peting untuk mempercayai ide orisinal Anda, tetapi jangan terlalu bangga mendengarkan pelanggan Anda. Bersedialah untuk melenturkan dan berubah setelah mendengarkan pelanggan dan menganalisa target audien.

 

06#. Jangan Merasa Nyaman

Musuh kemajuan adalah kenyaman, maka belajarlah menikmati ketidaknyamaan. Buatlah tujuan besar untuk diri sendiri dan tim. Cobalah membangun basis pelanggan Anda sebanyak empat hingga lima persen setiap pekan dan evaluasi.

 

07#. Selalu berperan aktif dan sabar

Seorang founder harus berperan aktif, terutama dalam fase rintisan. Sangat menguras tenaga. Beberapa perusahaan rintisan gagal dalam hal ini. Founder kelelahan, enggan melakukan pivot akhirnya jatuh. Steve Jobs mendirikan Apple pada tahun 1976, tetapi produknya baru diterima pada tahun 1984. Gojek didirikan pada tahun 2009, baru IPO 13 tahun kemudian, tepatnya tahun 2022.

 

“Setiap ide besar butuh waktu untuk mewujudkannya. Rumusnya, jika itu suatu yag besar, dan belum ada orang yang melakukannya, maka tidak mungkin seperti “satu, dua, tiga...horee, kita dapat!” akan ada namanya periode gelap di sana karena Anda tidak tahu apa kuncinya untuk menuju ke sana. Anda harus siap berada di teritori suram, siap untuk investasi, jika Anda benar-benar ingin melakukan sesuatu yang berbeda.” –Ev Williams, founder Blogger, Twitter & Medium.

 

08#. Memilih Partner

Anda juga harus pandai dalam memilih partner awal. Mereka akan berbagi peran, misalnya sebagai CEO, CTO, COO, maupun CFO. Bukalapak berhasil membangun tim awal yang solid, mereka adalah teman sekampus di ITB. Ahmad Zacky berperan sebagai CEO, Fajrin Rasyid sebagai CFO, Nugroho Herucahyono sebagai CTO.

 

Jadi biasanya para Founder membagi peran ke dalam beberapa posisi:

 

  • Chief Excecutive Oficer (CEO)
  • Chief Operation Officer (COO)
  • Chief Financial Officer (CFO)
  • Chief Marketing Officer (CMO)
  • Chief Technology Officer (CTO)


09#. Bangun MVP

Agar produk Anda berhasil di pasaran, Anda harus membangun Produk Layak Minimum atau istilahnya MVP. Minimum Viable Product (MVP) adalah strategi pengembangan produk minimal. Tujuannya untuk mengurangi resiko kegagalan. MVP dipopulerkan oleh Eric Ries dalam bukunya yang terkenal berjudul The Lean Startup.

 

“MVP tidak semerta-merta merupakan produk terkecl yang terbayangkan; tetapi semata-mata merupakan cara tercepat untuk menempuh keseluruhan siklus –buat – ukur –pelajari dengan kadar usaha paling sedikit”. Eric Ries

 

10#. Menentukan Model Bisnis

Para founder harus menguji model bisnis sejak dini. Model bisnis adalah tentang bagimana startup menghasilkan uang, bak sekarang atau di masa depan. Dropbox menjual produk langsung ke konsumen, Doordash memonetisasi pasar, Twitter menjual penempatan iklan.

 

Kesimpulan


Demikian paparan bagaimana membangun startups. Smeoga artikel sederhana ini bisa memberikan manfaat bagi Anda yang ingin membangun sebuah perusahaan rintisan.


Ikuti terus artikel kami untuk mendapatkan insight lain tentang Startups.

Share with your friends

[Founder][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]