“I think it is possible for ordinary people to choose to be extraordinary.” – Elon Musk, Founder SpaceX.
Perusahaan rintisan atau yang trend dengan sebutan Startup
mulai berdiri di tanah air. Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah Startup tanah
air menempati peringkat ke-5 di dunia di bawah Amerika Serikat (46, 6 ribu),
India (6,2 ribu), Inggris (4,9 ribu), Kanada (2, 5ribu), dan Indonesia (2,1
ribu).
Setelah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, sekarang Indonesia memiliki empat unicorn baru yakni J&T Express, Online Pajak, Ajaib, dan Xendit.
Era disrupsi hadir ditandai dengan semakin mudahnya semua
orang diseluruh dunia memiliki smartphone atau tools mobile. “seorang pengguna
telepon pintar umumnya meihat telepon mereka sekitar 150 kali setiap hari, “
ucap Berkowski. Momen ini ditangkap oleh semua orang, tanpa terkecuali
anak-anak muda untuk menghasilkan sebuah aplikasi brilliant.
Anak-anak mudah di tanah air mulai melirik untuk membangun
startup, apalagi didukung oleh pemerintah. Sepertinya mereka ingin mengikuti
jejak para founder statup Unicorn di atas serta memanfaatkan era disruption.
Bagaimana mendirikan perusahaan rintisan? Bagaimana harus memulai?
Startup didefinisikan sebagai perusahaan rintisan yang
dibangun untuk mengembangkan produk atau layanan yang inovatif atau unik,
kemudian membawanya ke pengguna atau pasar.
Ciri-Ciri Startups
Ciri-ciri startups yang sering kali nampak diantaranya:
Pertama, didirikan oleh
segelintir orang. Facebook didirikan pada tahun 2004 oleh para siswa Harvard
College, Mark Zuckerberg, Eduardo Severin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz,
dan Chris Hughes. Spotivy, perusahaan
teknologi penyedia layanan streaming audio dan media didirikan oleh Daniel Ek
dan Martin Lorentzon.
Kedua, Bergerak di bidang
teknologi. Hampir semua statup
bergerak dalam bidnag teknologi, meskipun beberapa tidak. Bentuk teknologi
mayoritas dalam bentup aps (aplikasi). Kopi Kenangan bukan startups teknologi,
namun memanfaatkan media teknologi untuk promosi.
Ketiga, berawal dari
tempat sederhana. Amazon didirikan oleh Jeff Bezoss dari Garasi di Bellevue.
Begitupun juga dengan Google, dan Bukalapak.
Page dan Brin (duo pendiri Google) membagun perusahaan dari garasi,
sebelum akhirnya mereka memiliki kantor megah, Googleplex.
Keempat, jumlah SDM dan pendanaan
terbatas. Perusahaan rintisan biasanya memiliki SDM awal sangat terbatas.
Candaannya, sang founder bukan CEO (Chief Exceutive Operation), namun CEO (Chief
Evertyng Officer). Sang founder merangkap segala hal. Perusahaan juga tidak
memiliki modal. Para founder patungan. Baru setelah berkembeng mereka mencari
investor, venture capital.
Membangun Statups
Kami akan mengulas bagaimana membangun sebuah Startup dari
berbagai sumber, seperti Dilon Kivo, founder dan CEO Kivo Media Group, Y Combinator, dan lain-lain. Berikut kami paparkan:
01#. Memecahkan
Masalah
Langkah pertama memulai bisnis adala merancang masalah
bersama, menciptakan kenyaman atau menemukan sesuatu yang hilang dalam pengguna
(masyarakat). Mereka mencuahkan seluruh waktu, energi dan gairah untuk penemuan
atau inovasi
02#. Melakukan Validasi
Menemukan validasi merupakan langkah penting dalam
membangun startup. Tujuan bisnis untuk memecahkan masalah atau mengisi
kebutuhan. Untuk itu Anda harus melakukan validasi produk atau layanan.
03#. Putuskan
Bagaimana Anda akan Mendanai Bisnis Anda
Selain fokus pada pengembangan, Anda juga harus memikirkan
pemasaran, membangun bisnis, serta mencari sumber pendanaan. Sumber pendanaan
Startup sumbernya banyak: patungan, angel investor, venture capital atau dari
crowd funding. Jeff Bezos meruapakan salah satu angel investor awal Google. Co
founder PayPal, Peter Thiel adalah investor awal Meta (facebook).
Tahapan Pendanaan Startups:
- Pre Seed atau Bootstrap
- Seed Funding
- Pendanaan Seri A
- Pendanaan Seri B
- Pendanaan Seri C-D
- IPO
04#. Menciptakan
Hubungan dengan Pelanggan
Setelah meluncurkan perusahaan, mempromosikan, kemudian
Anda hars membangun bisnis yang sukses melalui meningkatkan loyalitas dan
kebahagiaan pelanggan. Salah satunya melalui kegiatan mencari umpan balik.
05#. Jadilah
fleksibel
Seorag founde rharus menerima kritikan dengan ramah. Sangat
peting untuk mempercayai ide orisinal Anda, tetapi jangan terlalu bangga
mendengarkan pelanggan Anda. Bersedialah untuk melenturkan dan berubah setelah
mendengarkan pelanggan dan menganalisa target audien.
06#. Jangan Merasa
Nyaman
Musuh kemajuan adalah kenyaman, maka belajarlah menikmati
ketidaknyamaan. Buatlah tujuan besar untuk diri sendiri dan tim. Cobalah
membangun basis pelanggan Anda sebanyak empat hingga lima persen setiap pekan
dan evaluasi.
07#. Selalu berperan
aktif dan sabar
Seorang founder harus berperan aktif, terutama dalam fase
rintisan. Sangat menguras tenaga. Beberapa perusahaan rintisan gagal dalam hal
ini. Founder kelelahan, enggan melakukan pivot akhirnya jatuh. Steve Jobs
mendirikan Apple pada tahun 1976, tetapi produknya baru diterima pada tahun
1984. Gojek didirikan pada tahun 2009, baru IPO 13 tahun kemudian, tepatnya
tahun 2022.
“Setiap ide besar butuh waktu untuk mewujudkannya. Rumusnya, jika itu suatu yag besar, dan belum ada orang yang melakukannya, maka tidak mungkin seperti “satu, dua, tiga...horee, kita dapat!” akan ada namanya periode gelap di sana karena Anda tidak tahu apa kuncinya untuk menuju ke sana. Anda harus siap berada di teritori suram, siap untuk investasi, jika Anda benar-benar ingin melakukan sesuatu yang berbeda.” –Ev Williams, founder Blogger, Twitter & Medium.
08#. Memilih
Partner
Anda juga harus pandai dalam memilih partner awal. Mereka
akan berbagi peran, misalnya sebagai CEO, CTO, COO, maupun CFO. Bukalapak
berhasil membangun tim awal yang solid, mereka adalah teman sekampus di ITB.
Ahmad Zacky berperan sebagai CEO, Fajrin Rasyid sebagai CFO, Nugroho
Herucahyono sebagai CTO.
Jadi biasanya para Founder membagi peran ke dalam beberapa
posisi:
- Chief Excecutive Oficer (CEO)
- Chief Operation Officer (COO)
- Chief Financial Officer (CFO)
- Chief Marketing Officer (CMO)
- Chief Technology Officer (CTO)
09#. Bangun MVP
Agar produk Anda berhasil di pasaran, Anda harus membangun
Produk Layak Minimum atau istilahnya MVP. Minimum Viable Product (MVP) adalah
strategi pengembangan produk minimal. Tujuannya untuk mengurangi resiko
kegagalan. MVP dipopulerkan oleh Eric Ries dalam bukunya yang terkenal berjudul
The Lean Startup.
“MVP tidak semerta-merta merupakan produk terkecl yang terbayangkan; tetapi semata-mata merupakan cara tercepat untuk menempuh keseluruhan siklus –buat – ukur –pelajari dengan kadar usaha paling sedikit”. Eric Ries
10#. Menentukan
Model Bisnis
Para founder harus menguji model bisnis sejak dini. Model
bisnis adalah tentang bagimana startup menghasilkan uang, bak sekarang atau di
masa depan. Dropbox menjual produk langsung ke konsumen, Doordash memonetisasi
pasar, Twitter menjual penempatan iklan.
Kesimpulan
Demikian paparan bagaimana membangun startups. Smeoga
artikel sederhana ini bisa memberikan manfaat bagi Anda yang ingin membangun
sebuah perusahaan rintisan.
Ikuti terus artikel kami untuk mendapatkan insight lain
tentang Startups.