Venture Capital di Balik Startups Unicorn - Tech, Bio & Startups News

Senin, 10 Oktober 2022

Venture Capital di Balik Startups Unicorn

 

Venture Capital
Sumber:vcbay.news

Menteri BUMN, Erick Thohir dalam sebuah kesempatan sangat senang mendengar bertambahnya Startups Unicorn di Tanah Air. Startups Unicorn merupakan sebuah perusahaan rintisan yang memiliki valuasi US$ 1 miliar atau Rp. 14, 1 Triliun. Sebut saja Startups Unicorn Tanah Air, Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, Bibit, dan masih banyak lagi.

Sebuah startups bisa mencapai unicorn tidak lepas dari sokongan Venture Capital (VC). Ajaib, fintech yang bergerak dalam investasi saham dan reksadana menjadi unicorn ke-7 di tanah air setelah menggalang dana seri B senilai US$ 153 juta dari DST Global. DST Global merupakan salah satu Venture Capital (VC) yang aktif dalam penggalangan dana beberapa startups.

“Yang kami cita-citakan adalah, berinvestasi pada startup yang memiliki kekuatan yang sangat ekstrim dalam dimensi yang panjang dan penting.” Marc Andreessen

Startup global seperti Uber, Airbnb, dan Flipkart berkembang sangat pesat berkat dukungan penuh dari Venture Capital.

Memahami Venture Capital

Venture Capital (VC) atau modal ventura merupakan bentuk private equality sekaligus salah satu jenis pembiayaan yang diberikan pemodal kepada perusahaan rintisan yang diyakini memiliki pertumbuhan jangka panjang. Robert White mendefinisikan Venture Capital (VC) sebagai bisnis pembiayaan untuk pengembangan usaha-usaha baru baik dalam bidang teknologi maupun bukan.

VC bekerja membangun sebuah institusi yang secara sistematis menciptakan jaringan bisnis untuk perusahaan dan industri baru sehingga mereka dapat maju berkembang. Venture Capital membantu mengidentifikasi perusahaan baru yang menjanjikan dan memberikan pendanaan, keahlian teknis, pendampingan, akuisisi bakat, dan kemitraan stategis.

Sejarah Venture Capital

Sebelum perang Dunia II (1939-1945) modal ventura didominasi individu dan keluarga kaya seperti JPMorgan, Wallenberg, Vanderbilt, Rockefeller, dan Warburg. Misalnya pada tahun 1938, Laureance S Rockefeller membantu membiayai pembuatan Eastern Air Lines dan Douglas Aircraft. Keluarga Wallenberg memulai menjadi investor AB pada tahun 1916 di Swedia dan investor awal perusahaan telekomunikasi terkenal, Ericsson.

Pada tahun 1945 perusahaan investasi modal ventura resmi hadir setelah berdirinya American Research and Development Corporation (ARDC) dan JH Whitney & Company pada tahun 1946. ARDC didirikan oleh Georges Doriot, Ralph Flanders dan Karl Comton, mantan presiden MIT. Beberapa mantan karyawan ARDC mendirikan VC Greylock Partners. Pada tahun 1972 Doriot menggabungkan ARDC dengan Textron.

Beberapa perusahaan rintisan dan berkembang pesat di Lembah Silikon. Perkembangan ini mematik berdirinya VC Kleiner Perkins dan Sequoia Capital pada tahun 1972. VC tersebut mendanai perusahaan inovasi semikonduktor dan komputer.

Munculnya World Wide Web pada awal 1990an menghidupkan kembali modal ventura karena investor melihat erusahaan dengan potensi besar sedang dibentuk. Perusahaan bernilai seperti Netscpae, Amazon, Yahoo, dan Google semuanya di danai oleh VC.

Jadi beberapa perusahaan rintisan, startups berkembang menjadi unicorn mayoritas dipastikan karena mendapatkan dukungan dari Venture Capital. Beberapa Venture Capital besar diantaranya adalah: Sequoia Capital, Kleiner Perkins, Tiger GlobalManagement, Intel Capital, Andreessen Horowitz, Greylock Partners, dan Y Combinator.

Pertanyaan penutup, apakah kehadiran Venture Capital menjadi suatu kewajiban untuk startups? Adakah starups yang bisa berkembang dan tumbuh tanpa kehadiran VC?.

Jawab di kolom komentar ya.

Share with your friends

[Founder][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]