Matematikawan Muda Peraih Fields Medal 2022 - Tech, Bio & Startups News

Kamis, 20 Oktober 2022

Matematikawan Muda Peraih Fields Medal 2022

 


Kongres Internasional Persatuan Matematika Internasional (IMU) tahun 2022 telah mengumumkan matematikawan muda usia di bawah 40 tahun menerima penghargaan tertinggi dalam bidang Matematika yang disebut sebagai Nobel Matematika, Fields Medal.

Matematikawan tersebut diantaranya adalah: Hugo Duminil Copin, Juni Huhu, James Maynard, dan Maryna Viazovska.

Kami akan mengulas singkat keempat Matematikawan tersebut

Hugo Duminil Copin

Hugo Duminil Copin mendapatkan peghargaan atas karyanya dalam memecahkan masalam lama dalam teori probabilistik transisi fase dalam fisika statistik, terutama dalam dimensi tiga dan empat.

Hugo seorang matematikawan Perancis kelahiran 26 Agustus 1985 yang mengkhususkan diri dalam teori probabilitas, cabang ilmu matematika yang mempelajari seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa terjadi, atau seberapa besar kemungkinan suatu proposisi itu benar.

Hugo menghadiri sekolah yang memfokuskan pada matematika dan sains, di Lycee Louis le Grand Paris, kemudian melanjutkan sarjana di Cole Normale Superieure Paris dan Universitas Paris Sud. Di sana ia mengembangkan minat pada teori perkolasi, yang dgunakan dalam fisika matematika untuk mengatasi masalah mekanika statistik.

Pada tahun 2008 pindah ke Universitas Jenewa untuk mendapatkan gelar Ph.D dengan bimbingan matematikawan senior Stanislav Smirnov. Keduanya berkolaborasi dalam mengerjakan riset teori perkolasi dan simpul serta tepi yang menghubungkannya dalam kisi untuk memodelkan aliran fluida dan fase transisi. Hasil riset mereka diterbitkan di jurnal Annals of Mathematics pada 2012. Pada tahn yang sama ia mendapatkan gelar Ph.D pada usia 27 tahun.

Satu tahun kemudian, setelah menempuh pascadoktoral, Hugo diangkat sebagai asisten profesor kemudian pada tahun 2014 menjadi profesor penuh di Universitas Jenewa. Pada tahun 2016, ia menjadi profesor tetap di Institut des Hautes tudes Scientifiques. Sejak 2019, menjadi anggota Academia Europaea.

Pada ahun 2017 Hudo dianugerahi penghargaan New Horizons in Mathematics Prize untuk karyanya pada model Tipe ising. Pada tahun 2022 mendapatkan penghargaan tertinggi dalam matematika, Fields Medal.

“Duminil Copin (Hugo) telah memecahkan setengah dari pertanyaan terbuka utama dalam teori perkolasi” –Wendelin Werner

Dalam fisika statistik dan matematika, teori perkolasi menggambarkan perlaku jaringan ketika ode atau link ditambahkan. Ini merupakan jenis transisi fase geometris.

Juni Huhu

Juni Huhu mendapatkan penghargaan Fields Medal atas karyanya membawa ide-ide teori Hodge ke kombinatorik, bukti dugaan Dowling–Wilson untuk kisi geometris, bukti dugaan Heron–Rota–Welsh untuk matroid, pengembangan teori polinomial Lorentzian, dan bukti dugaan Mason yang kuat

Huh adalah seorang matematikawan Amerika Korea yang dikenal atas penemuan antara geometri aljabar dan kombinatorik. Saat ini menjadi profesor di Universitas Princenton, sebelumnya mengabdi di Universitas Stanford.

Huh lahir dari seorang keluarga akademik yang kental. Ayahnya seorang profesor statistik Universitas Korea, ibunya Profesor Bahasa rusia di Universitas Nasional Seoul. Nilai buruk pada tes sekolah dasar menegasikan bahwa Huh tidak pandai matematika. Smepat putus sekolah untuk fokus pada puisi. Ia juga digambarkan sebagai orang yang terlambat berkembang.

Huh mendaftar di Universitas Nasional Seoul, tujuannya untuk menjadi jurnalis sains dan memutuskan mengambil jurusan fisika dan astronomi. Namun sayagnya di kampus ia sering bolos dan harus mengulang beberapa kursus. Di awal studinya ia juga belajar dengan Matematikawan Fields Medal, Heisuke Hironaka, yang pergi ke SNU sebagai Profesor tamu.

Setelah gagal dalam beberapa kursus, Huh mengambil kursus geometri aljabar di bawah bimbingan Hironaka, pada tahun keenamnya berfokus pada teori singularitas. Ia mengambil gelar master di Universitas yang sama. Huh ingin pergi ke Amerika untuk mengambil gelar Ph.D namun dikarenakan catatan sarjananya yang buruk, ia di tolak beberapa universitas, kecuali University of Illinois Urbana Champaign. Pada tahun 2009 ia belajar di sana kemudian pindah ke University of Michigan, lulus di bawah arahan Mircea Mustata pada usia 31 tahun. Huh dianugerahi Summer Byron Myers Prize untuk tesis Ph.Dnya.

Selama studi Ph.D, Huh berhasil membuktikan dugaan Read tentang unimodality dari koefisien polinomial kromatik dalam konteks teori graf, yang belum terselesaikan selama lebih dari 40 tahun. Dengan Karim Adiprasito dan Eric Katz, berhasil menyelesaikan dugaan Heron-Rota-Wels pada log cekung polinomial karakteristik matroids. Untuk karyanya ini mereka mendapatkan penghargaan New Horizon Prize pada tahun 2019.

James Maynard

James Maynard adalah matematikawan Inggris yang bekerja dalam teori bilangan analitik, khususnya teori blangan prima. Teori bilangan analitik adalah cabang dari teori bilangan yang menggunakan metode analisis matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah bilangan bulat. Ia adalah Profesor Riset Oxford University dan rekan StJohn’s College, Oxford.

Maynard menyelesaikan gelar sarjana dan master dalam ilmu matematika di Queens’ College, University ofCambridge pada tahun 2009, dan D.Phill dari Oxford University pada tahun 2013 di bawah bimbingan Roger Health-Brown. Kemudian ia menjaid fellow di MagdalenCollege, Oxford.  Antara tahun 2013-2014 ia menjadi peneliti posdoctoral CRM-ISM di Montreal University Canada.

Pada tahun 2013, Maynard berhadil memberikan bukti perbedaan teorema Yitang Zhang, yang menjelaskan bahwa ada celah terbatas antara bilangan prima. Pada tahun 2014, bersama dengan Ford, Green, Konyagin dan Tao berhasil menyelesaikan dugaan lama Erds tentang kesenjangan besar antara bilangan prima. Pada tahun yang sama ia mendapat penghargaan Sastra Ramanujan, satu tahun kemudian mendapatkan penghargaan Whitehead Prize, dan pada tahun 2016 mendapatkan penghargaan EMS Prize.

Pada tahun 2019 bersama dengan Dimitris Koukoulopoulos, berhasil membuktikan dugaan Duffin-Schaeffer. Maynard mendapatkan penghargana Fields Medal untuk kontribusinya pada teori bilangan analitik, yang telah membawa kemajuan besar dalam pemahaman struktur bilangan prima dan dalam pendekatan Diophantine.

Maryna Sergiivna Viazovska

Maryna Sergiivna adalah matematikawan Ukraina yang dikenal karyanya dalam bidang Sphere Packing, dalam geometri kemasan bola adalah susunan bola yang tidak tumpang tindih dalam ruang yang berisi. Bola-bola dipertimbangkan biasannya semuanya berukuran identik, dan ruang tersebut biasanya adalah ruang Euclidean tiga dimensi.

Sejak beliau, ia mempunyai bakat luar biasa dalam ilmu matematika dan mengikuti beberapa event olimpiade matematika mulai dari level nasioal hingga internasional. Maryna mengenyam pendidikan di Tara Shevchenko National University of Kyiv. Meraih gelar master di University of Kaiserslautern, dan Ph.D dari Institute of Mathematics of the National Academy of Sciences of Ukraine, dan Dr rer Nat dari University of Bonn. Desertasi doktoralnya terkait fungsi modular dan siklus khusus yang membahas teori bilangan analitik dengan bimbingan Don Zagier dan Werner Muller.

Sejak tahun 2018, ia telah menjabat sebagai ketua teori bilangan dan profesor penuh di Cole Polytechnique Federale de Lausanne(EPFL). Pada tahun 2022 dianugerahi Fields Medal, menjadikannya wanita kedua setelah Maryam Mirzakhani.

Share with your friends

[Founder][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]